Dalam waktu satu tahun telah banyak yang kita lakukan, apapun profesi Anda. Dari sekian banyak pekerjaan Anda, mungkin saja ada yang pekerjaan atau hasilnya yang membuat kita kecewa. Kita adalah manusia yang jauh dari kesempurnaan, kekecewaan suatu hal yang biasa kita jumpai.
Kadang, kekecewaan bisa menurunkan semangat. Seperti yang pernah saya pada seorang atlit yang melakukan kesalahan. Dia kecewa sehingga permainannya makin memburuk. Sementara ada atlit lain yang juga melakukan kesalahan, tetapi permainan tetapi bagus tidak terpengaruh oleh kesalahannya tersebut. Atlit seperti inilah yang disebut dengan mental juara.
Anda juga bisa memiliki mental juara jika Anda cukup pandai melupakan kekecewaan Anda. Jangan diingat-ingat lagi bagaimana kecewanya Anda saat itu. Lupakan semuanya, ganti dengan kenangan-kenangan kemenangan dan keberhasilan. Rasakan bagaimana bahagianya, rasakan bagaimana senangnya, dan bersyukurlah.
Kenangan pahit dapat membuat kita turun semangat. Mengingat kekecewaan bisa membuat citra diri kita hancur. Citra diri sangat dipengaruhi oleh kenangan mental. Jika kenangan mental Anda buruk, akan sangat mengganggu citra diri Anda. Oleh karena itu berusahalah untuk tidak mengingat-ngingat kenangan buruk atas kegagalan Anda.
Namun, jangan sampai hikmah yang ada bersama kekecewaan juga ikut terlupakan. Mengingat hikmah adalah sangat bermanfaat. Kita harus pandai memisahkan hikmah dengan peristiwa. Ambillah hikmah, lupakan kekecewaan. Memang tidak mudah, berikut ada beberapa tip yang bisa kita lakukan:
Catatlah hikmah-hikmah dari kekecewaan kita tanpa menyebutkan peristiwanya. Jika teringat peristiwa tersebut, jangan lupa untuk segera mengingat atau menyebut hikmah dari peristiwa tersebut.
Bedakan antara fakta dan opini. Fakta memang benar, tetapi opini belum tentu.
Sebagai contoh “Anda gagal bisnis”, itu adalah fakta. “Anda tidak akan sukses bisnis”, ini hanya opini belaka yang bisa saja salah.
Jika sikap kita benar, pengalaman mengecewakan akan memberikan hikmah yang
membuat kita bahagia.